KU MENANTI SERATUS TAHUN LAGI
Oleh Minarwati
kala sang mentari berpamit pergi
dengan salam terpatri untuk sore hari...
desas-desus keberadaanmu membuncah asmara, kala Aku mengetahui engkau telah pergi..
pergi dengan kegelapan malam. tenggelam dalam kesunyian. dan menghilang tanpa bayangan..
Bayangan itu pun ku tunggu hingga 100tahun lagi..
ku menanti..
menanti tanpa ingin kau mengerti..
seratus tahun ku sendiri..
Menanti..
Andai dunia berdiri di ujung jari..
Ku akan mencari..
Aku akan mencarimu di seluk beluk hati dunia..
melewati bentangan khatulistiwa ..
berdiri memutar di antara titik poros putaran bumi..
dimana?
mencari sesuatu yang tak berada dimana..
wajahku kini usang, letih bercinta dengan nostalgia kehidupanmu..
letih menapaki satu demi satu peristiwa yang merongrong batinku..
seratus kali dentingan jam berbunyi..
menyeruakkan penyesalan di hati...
kau tak ada..
hilang. pergi. namun ku tetap berdiri...
hingga terdengar nafas-nafas alam..
berkata. bersenandung. meminta..
takdir itu telah terhenti..
kembali mencari..
dalam sunyi..
sepi..
tanpa mati..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar